Makin Nyaman Berbisnis dengan Metode Online!

Halo! Boleh perkenalkan dirimu dan sudah berapa lama bergabung bersama Oriflame?

Hai! Nama saya Ika Merseana. Saya ibu rumah tangga dan sudah 9 tahun bergabung di Oriflame.

Boleh ceritakan sedikit tentang perjalananmu bersama Oriflame? Apa motivasimu saat pertama kali bergabung dengan Oriflame?

Dulu, saya kerja di Adidas, sebagai assistant manager material department. Rumah saya di Bekasi, kantor di Tangerang. Lumayan ya, jaraknya? 3 provinsi sendiri, hahaha. 

Sama seperti ibu-ibu lainnya yang bekerja, saya harus berangkat jam ½ 6 pagi untuk menitipkan anak ke rumah mama dulu. Pulang, paling cepat jam 7 malam. Saya berpikir, saya kerja untuk anak, tapi kok tidak punya waktu untuk anak?

Lalu, saya mulai berencana untuk cari penghasilan sebelum berhenti kerja. Pertama-tama, saya coba berjualan mainan. Nah, saya lihat salah satu customer toko mainan online saya ini bergabung dengan Oriflame, dari status Facebooknya. Yang saya tahu, Oriflame itu bisnis berjualan produk. Setelah dapat penjelasan bahwa saya bisa dapat penghasilan bulanan, baru saya tertarik dan memutuskan untuk bergabung. Namun, saya berbisnis sembari tetap bekerja sebelum memutuskan untuk keluar dari kantor.

 

Boleh share tips bisnis sembari kerja 9 to 5?

Saya selalu sampaikan ke semua Oriflamers, bahwa mengerjakan bisnis apapun butuh investasi waktu. Kalau mau sampai ke tujuan, harus punya hitungan waktu yang jelas, tidak bisa sesempatnya atau saat luang saja.

Pertama-tama saya menentukan dulu, berapa jam sehari saya akan investasikan untuk Oriflame tiap harinya. Berhubung saat itu saya masih kerja, maka saya harus meluangkan waktu di luar jam kerja. Biasanya sebelum subuh, saya sudah bangun, sudah online dan chat sama mentor, hahaha. Setelah itu, saat perjalanan berangkat kantor. Perjalanan dari Bekasi ke Tangerang membutuhkan 2 jam sendiri. Dulu saya memilih tidur, setelah bergabung di Oriflame, saya memilih untuk online. Lalu, saat jam makan siang. Dan terakhir setelah pulang kerja, anak sudah tidur. Jadi, saya menghabiskan 6-7 jam sehari. Dengan metode ini, setelah 2 tahun, saya bisa resign saat masuk kualifikasi Diamond Director.

Luar biasa! Dalam perjalanannya, apakah ada perubahan pada motivasimu? Jika ya, apa dan boleh kasih tahu alasannya?

Sebenarnya, saya tidak punya impian tinggi. Saya hanya ingin mendapat penghasilan yang sama dengan gaji saya di kantor. Setelah achieve, saya langsung upgrade impian. Saya tidak menunggu sampai Diamond. Dalam setahun jumlah tersebut tercapai. Bayangkan, kerja 7 tahun di kantor sama dengan bisnis 1 tahun di Oriflame! Tidak main-main, nih.

Saya juga ingin membahagiakan orang tua. Semenjak saya kuliah, mereka sudah tidak bekerja. Jadi, dari dulu, saya punya tanggung jawab dalam membantu mereka.

 

Sebagai TOP 15, apa sih motivasi jangka panjangmu?

Masih banyak impian pribadi yang ingin saya capai. Terutama, ingin lebih banyak bermanfaat bagi banyak orang. Apalagi dengan kondisi seperti sekarang ini, lebih banyak orang yang membutuhkan. Saya selalu berpesan ke komunitas bahwa kita harus bantu orang banyak. Harus berusaha untuk jadi pembuka rejeki bagi orang lain. 

Saya ingin membantu lebih banyak lagi agar para member dapat terus meraih impian mereka. Mereka yang ingin membiayai sekolah adik, mereka yang ingin punya rumah sendiri, mereka yang ingin bahagiakan orang tua. Saya ingin mereka merasakan kenyamanan yang saya rasakan hari ini.

Pastinya kamu banyak mengalami perubahan yang positif semenjak bergabung dengan Oriflame. Boleh share dari semua yang kamu alami, yang mana yang paling spesial buatmu?

Saya itu dulu penakut dan pesimis. Saya ingat sekali, dulu saya tidak berani untuk masuk Sekolah Negeri hanya karena takut tidak mendapat nilai yang cukup. Saya tidak berani punya impian karena takut gagal dan takut kecewa. Oriflame mengubah saya dari yang tidak berani ini jadi punya banyak impian. Bahkan, Oriflame tidak hanya mengajari tapi memberi jalan untuk menjemput impian satu demi satu.

Lalu, momen spesial saya adalah saat jadi Executive Diamond Director. Cerita sedikit ya.. Saat itu, saya sedang lumayan stuck. Seperti tidak ada passion lagi, walau saya terus mengerjakan bisnis ini karena nyaman dengan penghasilannya. Lalu, suami saya memberi saran, “Mungkin kamu butuh goal baru. Kalau nggak, kamu akan begini-begini saja.” Jadi, saya menargetkan diri untuk beli rumah baru untuk orang tua saya. Orang tua saya tinggal di rumah yang sama selama lebih dari 30 tahun, yang sudah rusak di sana-sini.

Jadilah saya mengejar Executive dan berhasil! Saat nama saya dipanggil, saya ajak mama ke panggung. Beliau kaget sekali karena tidak tahu akan saya beri sesuatu, hahaha. Di depan banyak orang, saya menyerahkan papan bertuliskan Rp168juta itu ke mama.

 

Sekarang, mari bahas tentang tantangan! Membangun bisnis sendiri tentu tidak mudah. Apa tantangan tersulit yang sudah kamu lewati bersama Oriflame? Dan bagaimana caramu mengatasinya?

Tantangan terberat saya adalah mengatasi rasa tidak percaya diri. Tidak dapat dipungkiri, mengerjakan bisnis MLM pasti akan menemukan banyak omongan miring, negatif, bahkan labeling dari keluarga sendiri, semisal “Kita bukan keluarga bisnis. Pasti nggak akan sukses, deh.” atau “Kamu pasti susah jualan karena nggak bisa ngomong!”. Komentar-komentar negatif inilah challenge terbesar untuk saya karena saat itu saya masih cepat putus asa.

Keberhasilan saya dalam mengatasinya tidak lepas berkat komunitas saya. Berkumpul dengan komunitas yang positif dan suportif, membuat saya jadi positif dan semangat juga. Aura positif itu menyebar, lho! Jadi, teruslah berkumpul dengan orang-orang yang mendukung agar tidak mudah goyah.

Tema tahun ini adalah Share Your Passion. Ingin tahu deh, bagaimana kamu menerapkan tema ini ke bisnismu?

Passion saya baru-baru ini healthy life, hehe. Semenjak pandemi, saya rutin olahraga, minum Nutrishake, dan lebih fokus untuk mengatur pola makan dan pola hidup. Saya rutin menyebarkannya di sosmed dengan menarik, misalnya rutinitas jalan 10ribu langkah tiap hari. Alhamdulilah, satu-satu member saya mencontoh! Seru, deh.

Bagaimana dengan hubungan antara member dan mentor? Boleh share beberapa tips untuk jadi member dan mentor yang sukses?

Saya selalu sampaikan pada para mentor bahwa member itu amanah. Adalah kewajiban kita untuk membimbing mereka. Mereka bergabung karena kita menawarkan sesuatu. Maka, kita harus memenuhi janji sebagai mentor. Sedangkan, sebagai member, selalu mendengarkan dan mengikuti metode mentor.

Tapi terlepas dari itu semua, yang paling penting untuk saya adalah hubungan personal antar manusia. Saya memiliki hubungan yang erat, seperti teman dan saudara dengan para mentor dan member. Seringnya kita tidak hanya bahas bisnis namun curhat-curhatan juga. Dengan begitu, kerja sama akan terasa lebih mudah. Masing-masing bekerja dengan ikhlas, karena ingin mencapai target bersama.

 

Bagaimana pendapat kamu tentang metode bisnis yang digunakan oleh Oriflame?

Saya respect dengan perubahan yang ada di Oriflame sekarang. Stereotif negatif MLM sudah bisa dipatahkan dengan pembaharuan yang diberikan oleh Oriflame! Bayangan orang bahwa bisnis MLM itu ribet karena harus presentasi dan lain-lain, sudah berangsur hilang dengan adanya perangkat online yang canggih-canggih! Orang tidak lagi memandang sebelah mata. Bisnis ini kekinianan, fleksibel, dan nyaman. Pas untuk anak muda.

Aplikasi favorit saya adalah Mobile Office. Dulu awal bergabung, saya ingat untuk print member komunitas, harus datang dulu ke cabang. Sekarang tidak usah. Cukup beberapa klik, saya sudah bisa melacak jaringan saya! Membantu banget!

Terakhir nih, kalau diminta untuk deskripsikan Oriflame dengan 3 kata, kata apa saja yang kamu pilih?

Susah ya tiga kata, hahaha! Oke, jawaban saya: Passion, dreams, fun.