Anda tidak datang dari keluarga perfumer, bagaimana awalnya Anda mulai bekerja dengan wewangian?
Saya selalu tertarik pada keharuman, tapi sebenarnya tidak pernah membayangkan dapat menjadikannya sebagai karir!
Baru setelah saya belajar kimia di universitas, saya membaca artikel tentang sekolah wewangian ISIPCA, dan saya merasa, ini dia yang saya inginkan. Tetapi sebelum mendaftar, saya merasa saya harus bertemu dengan perfumer terlebih dahulu – saya ingin benar-benar memahami seluk beluk profesi ini, karenanya saya menghubungi master perfumer Jan Karlo. Kebetulan sekali, beliau adalah ketua penerimaan di ISPICA dan mengenali saya saat mendaftar di sekolah tersebut; sepertinya semua langkah dimudahkan dan jalan dibukakan, apa lagi namanya kalau bukan takdir!
Jadi Anda percaya bahwa dunia parfum adalah takdir Anda?
Ya! Pada saat itu saya belum sadar betul, tapi sepertinya bintang saya bersinar terang di jalur ini dan kini saya sungguh yakin bahwa ini adalah takdir saya; saya percaya kita semua punya jalan hidup yang unik dan tujuan yang ingin kita capai.
Sebagai seseorang yang belajar kimia sebelumnya, apakah Anda melihat membuat parfum sebagai sains, atau lebih romantis dari sekedar itu?
Buat saya keduanya. Seorang perfumer harus benar-benar peduli dan menikmati setiap pengalaman baru, karena itulah yang menjadi sumber inspirasi dan memberi nyawa pada inovasi dan imajinasi. Tapi, tentu saja rasionalitas seorang ilmuwan penting untuk dimiliki – Anda harus memiliki keduanya.
Menurut Anda, apakah Anda memiliki cara berbeda dalam membaui dunia?
Saya rasa tidak juga, karena kita semua punya persepsi dan cara memahami aroma. Persepsi kit diperkuat dengan situasi emosional dan pengalaman kita masing – masing. Tetapi mungkin juga saya memaknai lebih banyak aroma –
:misalnya tiap kali saya berpapasan dengan orang di jalan, saya suka menebak parfum apa yang dia pakai – seperti menginvestigasi. Atau, setiap kali saya bepergian, saya suka sekali mencoba memaknai, kira-kira apa yang mendefinisikan tempat ini, apa yang akan saya ingat tentang tempat ini saat pertama kali tiba.
Batu semi mulia tourmaline dipilih untuk My Destiny – Apa yang membuat permata ini begitu istimewa?
Tourmaline begitu istimewa karena menginspirasi energi positif dan kepercayaan diri. Bagi saya, menggunakan permata sama seperti mengenakan parfum – membuat saya merasa lebih berdaya. Tourmaline diasosiasikan dengan ekspresi kreatifitas, yang membuat wewangian ini begitu istimewa apalagi ditambah dengan energi batu Tourmaline.
Apa yang memberi Anda kepercayaan diri dan energi positif?
Cinta! Cinta memberi saya kekuatan dan membuat saya sanggup ‘memindahkan gunung’ hahahaha. Saya mampu mengalahkan keterbatasan dirisaat sedang jatuh cinta. Dan passion. Saya harus passionate dalam segala hal yang saya lakukan, karena membuat saya bahagia, kuat dan yakin.
Boleh cerita tentang aroma-aroma lain yang ada di My Destiny? Bagaimana dan mengapa Anda memilihnya?
Kami ingin menciptakan keharuman yang menebarkan energi positif, jadi wewangian ini dibuka dengan aroma segar grapefruit dan blueberry. Kemudian kami memilih peony untuk menjadi inti keharumannya, karena nuansa elegan floral yang dimilikinya. Lalu orange blossom, yang memperkuat karakter wewangian ini. Sebagai pengikatnya, tentu saja patchouli.
Untuk saya, patchouli memiliki kedalam dan misteri, aura yang sangat dibutuhkan untuk My Destiny – ada sesuatu yang spesial pada patchouli, seperti candu
Bagaimana rasanya setelah menyelesaikan My Destiny?
Bangga dan bahagia! Apalagi ini pertama kalinya saya bekerja sama dengan Oriflame.