Wita Radyasari, Membangun Bisnis dengan Cinta

Halo! Boleh perkenalkan dirimu? Siapa namamu dan apa pekerjaanmu?

Nama saya Wita Radyasari. Saya Beauty Entrepreneur di Oriflame, bergabung dari tahun 2009.  

Boleh ceritakan sedikit tentang perjalananmu bersama Oriflame? Apa motivasimu saat pertama kali bergabung dengan Oriflame?

Bisa dibilang, motivasi awal saya bergabung adalah karena takut tidak punya penghasilan, hahaha. Oriflame adalah pengalaman bisnis social selling pertama saya. Dulu, saya bekerja sebagai manajer di sebuah bank, dan ingin berhenti kerja karena anak-anak masih balita. Namun, sebelum resign, saya sudah bertekad bahwa saat berhenti kerja, sudah harus punya penghasilan sendiri! 

Kebetulan, teman SMA mengajak untuk bisnis Oriflame. Mungkin hampir sama dengan yang lainnya, saya tidak pernah percaya dengan bisnis social selling. Setiap diajak, selalu berhasil menghindar. Namun, karena motivasi awal tersebut, maka saya pertimbangkan. Setelah dipelajari, saya berpikir, “Wah, ini seru juga ya”. Saya sempat mengerjakan bisnis sembari bekerja, selama hampir setahun.

Wow, bekerja sambil berbisnis Oriflame! Boleh bagikan tips menjalankan keduanya?

Manajemen waktu! Saya fokus menyelesaikan tugas kantor dengan cepat agar bisa mengerjakan bisnis. Otomatis waktu makan siang santai atau mengobrol dengan para kolega jadi sangat berkurang. Lalu, multi-tasking, saya biasa mengerjakan bisnis di perjalanan berangkat ke kantor dan pulang ke rumah atau di saat-saat istirahat kantor. Dan tentunya, kuncinya harus punya to-do list.

Tadi kamu mengatakan awalnya tidak percaya dengan bisnis social selling. Apa, sih, alasannya?

Saya itu dulu pemalu, tidak berani bicara dengan orang baru! Saya membayangkan bahwa jenis bisnis ini mengharuskan saya untuk mengejar-ngejar orang, mendatangi satu-satu, menyebarkan flyer. Lalu, saya dulu pernah kena “jebak”, diajak bertemu oleh seorang teman yang sudah lama tidak bertemu. Ternyata dia menawarkan bisnisnya. Hahaha.

Lalu, apa yang buat kamu mau bergabung dengan Oriflame?

Saya melihat bahwa Oriflame itu terbuka, “no tipu-tipu”, dalam artian produk yang saya tawarkan memang jelas adanya, bisa dipertanggung jawabkan dan berkualitas. Lalu, Oriflame saat itu adalah satu-satunya bisnis social selling yang sudah merintis ke online. Jadi, cocok dengan keinginan saya untuk bekerja dari rumah.

 

Kembali lagi ke motivasi, nih. Dalam perjalanannya, apakah ada perubahan pada motivasimu? Jika ya, apa dan boleh kasih tahu alasannya?

Setelah berhasil membuktikan bahwa saya bisa dapat penghasilan setelah berhenti kerja kantoran, target baru saya adalah perjalanan ke luar negeri. Waktu itu, saya masih “naif”, belum tahu kalau hadiah Oriflame itu macam-macam, hahaha. Setelah berhasil, saya masih belum lega. Percaya tidak, saya sempat menangis saat jalan-jalan ke Disneyland Paris di Gold Conference karena teringat anak-anak saya! Jadi, motivasi saya berubah lagi deh, yaitu liburan keluarga. Raih empat tiket jalan-jalan setiap tahunnya.

Kamu sudah lima tahun berada di TOP 15, awalnya pada posisi nomor 13 di tahun 2015. Apa, sih tips kamu untuk stabil meraih sukses?

Hmm, mungkin karena saya membangun bisnis dengan Oriflame dengan cinta. Saya benar-benar menikmati bisnisnya, cara kerjanya dan penghasilannya. Buat saya, menjadi seorang TOP 15 adalah bonus yang saya syukuri karena bisa menjadi bukti bahwa Wita yang dulunya pemalu, sekarang bisa jadi bagian dari Top 15 Oriflame Indonesia, bahkan tahun 2020 ini ada di peringkat 6.

Apa perubahan positif yang paling spesial untukmu semenjak bergabung dengan Oriflame?

Yang pasti, saya jadi makin bebas dan mandiri menggunakan uang. Lalu, pengembangan diri. Saya itu dulu tidak sabaran. Di Oriflame, saya jadi belajar bersabar karena harus bertemu dan menyesuaikan diri dengan banyak orang. Terakhir, Oriflame buat saya jadi punya banyak teman!

Tema tahun ini adalah Share Your Passion. Ingin tahu deh, bagaimana kamu menerapkan tema ini ke bisnismu?

Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, saya membangun bisnis dengan penuh cinta. Dalam cinta, ada sabar dan keinginan untuk bertahan dan berjuang. Saya mengibaratkan hubungan saya dengan Oriflame seperti hubungan dengan pasangan. Kedua pihak harus terus berusaha untuk memperbaiki diri agar hubungan semakin kuat. Tidak mungkin dong, meninggalkan hanya karena bosan atau kesal sekejap?

Senangnya, sembari saya belajar bersabar, Oriflame juga terus berupaya untuk berkembang dan menjadi yang terbaik. Misalnya, dari proses manual dan offline, sekarang Oriflame telah berkembang menjadi perusahaan dengan berbagai perangkat digital yang memudahkan bisnis para komunitas. Bagi saya, ini adalah buah dari kesabaran saya dalam mencintai Oriflame! 

Metode bisnis seperti apa yang kamu gunakan?

Nah, karena semua sudah semakin online, mau tidak mau, saya dan tim harus paham dan mahir dalam bidang social media. Saya masih terus memanfaatkan ilmu dari Oriflame dan mentor, namun tentunya, karena saya adalah seorang mentor juga, maka saya bertanggung jawab untuk terus mendapat dan menyebarkan ilmu baru yang buat komunitas saya makin berkembang secara online. Seperti misalnya, cara menggunakan iklan atau algoritma di social media. Menurut saya, yang namanya bisnis itu pasti selalu dinamis. Jadi, kita juga harus bisa menjadi sosok dengan pemikiran yang dinamis, selalu siap membuka diri untuk mempelajari ilmu baru.

Words by: